Hak Cipta © 2023 PT BNI Sekuritas merupakan anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Hak Cipta © 2023 PT BNI Sekuritas merupakan anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) berperan sebagai M&A sell-side advisor dalam pendampingan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui afiliasi PHE Siak dan PHE Kampar untuk transaksi penjualan aset Wilayah Kerja Siak dan Wilayah Kerja Kampar kepada PT Energi Mega Persada Tbk (EMP). Hal ini merupakan sejarah baru, pasalnya Investment Banking BNI Sekuritas menjadi pionir pendampingan transaksi penjualan Upstream Aset di Industri Minyak dan Gas (Migas) Indonesia.
Direktur Investment Banking BNI Sekuritas Nieko Kusuma mengatakan, “BNI Sekuritas percaya bahwa aksi korporasi ini bukan hanya sekadar penjualan aset, namun merupakan bagian dari strategi yang lebih luas dari kedua Nasabah Korporasi tersebut. Kami merasa bangga menjadi bagian dan dapat melangkah bersama mereka dalam upaya pemenuhan target produksi pemerintah sebesar 1 juta barel per hari di tahun 2030 untuk menjaga pasokan Migas Indonesia.”
Penandatanganan perjanjian jual beli dilakukan pada 31 Juli 2023 lalu di Jakarta. Pengalihan partisipasi interest ini merupakan salah satu strategi portofolio manajemen PT Pertamina (Persero) Grup guna mendukung strategi pertumbuhan bisnis di dalam maupun di luar negeri.
EMP melalui perusahaan afiliasinya EMP Energi Gandewa dan EMP Energi Riau berkomitmen untuk meneruskan pengelolaan operasional Migas dari PHE di Wilayah Kerja Siak dan Kampar guna memenuhi kebutuhan energi nasional. Selain itu, melalui potensi sinergi operasional dengan Wilayah Kerja EMP yang berada di wilayah Riau, diharapkan efisiensi dan efektivitas operasional kedua wilayah kerja tersebut dapat ditingkatkan di bawah manajemen operator baru.
Dengan keahlian EMP dalam pengelolaan lapangan Migas termasuk pengelolaan lapangan tua (mature), EMP diharapkan dapat mengatasi tantangan operasional Migas serta memenuhi kewajiban sebagai operator baru pada kedua wilayah kerja dengan lebih baik.
“Sebagai pendamping sekaligus penasihat, BNI Sekuritas berharap kedepannya bersama Pertamina Hulu Energi dengan Energi Mega Persada dapat terus menjalin hubungan bisnis yang erat dan bersinergi.” jelas Nieko.
Sebagai informasi, kinerja baik Investment Banking BNI Sekuritas juga telah diakui melalui penghargaan yang dimenangkan oleh BNI Sekuritas di pertengahan tahun yaitu Innovative Deal of the Year - Indonesia di Asian Banking & Finance Corporate & Investment Banking Awards 2023.
PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) menekankan peran penting sektor swasta dan tingginya minat investor dalam mendorong pembangunan ekonomi hijau Indonesia di sektor pasar modal. Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo, mengungkapkan hal ini dalam diskusi bertajuk "Seeing Green: Where Are All of Indonesia’s Green Economy Projects?" pada acara BNI Investor Daily Summit 2023 pekan lalu.
Menurut Agung, "Transisi ke pertumbuhan hijau memerlukan modal yang signifikan. Ketika kita telah memiliki landasan hukum dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi hijau serta alat penegakan hukum yang efektif, perusahaan-perusahaan akan mengalokasikan modalnya sesuai arahan tersebut. Namun, jika pendanaan berasal dari sumber internal perusahaan, seperti kas perusahaan, proses pertumbuhan hijau akan berjalan dengan lambat. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan juga harus mempertimbangkan pendanaan dari investor di pasar modal,”
Agung menyoroti bahwa permintaan investasi dalam dana berkelanjutan (sustainable funds) terus meningkat secara global, dan ini adalah perkembangan positif. Berdasarkan data dari Morningstar, Asset Under Management (AUM) sustainable funds telah mencapai lebih dari US$3.1 triliun pada Juni 2023, meningkat dari US$ 2.8 triliun di FY 2022. Selama paruh pertama tahun 2023, terjadi penambahan AUM sebesar US$ 57 miliar. Menariknya, tingkat pengembalian investasi (return) dari sustainable funds juga melampaui dana tradisional (traditional funds), dengan 6,9% per tahun dibandingkan dengan 3,8% per tahun untuk traditional funds.
“Terjadi fenomena global, dimana investor-investor pasar modal asing juga semakin berminat untuk berinvestasi di pertumbuhan hijau karena investasi di sustainable funds itu menguntungkan,” kata Agung.
Di Indonesia, pertumbuhan emisi saham dan obligasi terkait dengan ekonomi hijau juga mengalami peningkatan yang signifikan. Sejak tahun 2021, Bursa Efek Indonesia (IDX) mencatat hampir Rp 38 triliun nilai saham dan obligasi terkait dengan ekonomi hijau, dan permintaan atasnya sangat tinggi. Sebagai contoh, permintaan atas Obligasi BNI senilai Rp5 triliun mencapai Rp21 triliun (oversubscription lebih dari 4 kali lipat). Begitu pula, emisi saham Barito Renewables Energy juga mengalami oversubscription 135,2 kali.
“Jadi di pasar modal Indonesia, permintaan akan instrumen investasi yang berfokus pada ekonomi hijau juga diminati oleh masyarakat. Dan selain itu, investasi di efek ekonomi hijau itu cuan. Harga Green Bond BNI pernah mencapai harga jual premium di 103%, yang mana berarti instrumen ini diminati sekali oleh pasar sekunder. Minat yang tinggi juga terjadi pada BREN. Investasi di BREN sudah membukukan return 4.9x YTD sejak IPO,” tutup Agung.
###SELESAI###
PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) konsisten dukung inklusi dan literasi keuangan di Indonesia dengan berbagai program, salah satunya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk We Move, We Care, We Share. Bekerja sama dengan Kantor Cabang BNI dan juga Yayasan Karya Salemba Empat (KSE), BNI Sekuritas berikan akses keuangan sejak dini kepada anak-anak, serta edukasi dan simulasi analisis investasi kepada ratusan mahasiswa di Jabodetabek sepanjang tahun 2023.
Direktur Operasional sekaligus Direktur Pembina CSR BNI Sekuritas, Yoga Mulya mengungkapkan, sebagai pelaku pasar modal di Indonesia, BNI Sekuritas selalu mendukung arahan dan peraturan dari regulator sebagaimana diatur dalam POJK No. 3 Tahun 2023 tentang peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor jasa keuangan bagi konsumen dan masyarakat.
“Inklusi keuangan adalah fondasi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan, karena masyarakat memiliki akses ke produk keuangan yang bermanfaat, seperti rekening bank dan investasi, sehingga mereka dapat lebih mudah mengelola keuangan mereka dan memanfaatkan peluang yang lebih besar,” kata Yoga.
Dalam menggapai inklusivitas dan literasi yang optimal diperlukannya program secara bertahap, berkesinambungan dan sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, bagi anak-anak, BNI Sekuritas mengarahkan kepada pembukaan akses kepada produk perbankan dan edukasi dasar keuangan tentang menabung.
Sedangkan untuk audiens mahasiswa yang merupakan generasi Z, diperlukan edukasi dasar pasar modal yang lebih komprehensif. Pasalnya, berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 8 Agustus 2023 lalu, pertumbuhan investor telah didominasi oleh gen Z sebesar 57,26% dengan total aset sebesar Rp50,08 triliun.
“Gen-Z telah mendominasi pertumbuhan investor beberapa waktu terakhir, sehingga kami anggap penting sekali bagi mereka untuk kenal lebih lanjut tentang pasar modal agar dapat membuka peluang lebih besar dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena kurangnya literasi,” tambah Yoga.
BNI Sekuritas juga turut memeriahkan acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang jatuh pada bulan Oktober dengan promo menarik untuk para calon Nasabah. Promo tersebut bernama Promo Spesial BIK 2023 yaitu bonus RDN sebesar Rp50.000 pada aplikasi BIONS (BNI Sekuritas Innovative Online Trading Systems) dengan syarat dan ketentuan berlaku, serta kegiatan interaktif pada acara Capital Market Summit & Expo 2023 di Bursa Efek Indonesia.
“Inklusi dan literasi keuangan khususnya pasar modal akan selalu menjadi fokus utama BNI Sekuritas. Tujuannya agar terciptanya industri pasar modal yang sehat. Tidak hanya pada program CSR, BNI Sekuritas juga aktif memberikan edukasi dan wawasan tambahan terkait pasar modal melalui berbagai program di media sosial seperti Morning Investview,” tutup Yoga.
###SELESAI###
Direktur Utama PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) Agung Prabowo menjadi salah satu panelis dalam diskusi berjudul "Seeing Green: Where Are All of Indonesia’s Green Economy Projects?" pada gelaran BNI Investor Daily Summit 2023. Acara ini diselenggarakan selama dua hari berturut yaitu 24 - 25 Oktober 2023 di Hutan Kota by Plataran dan membahas isu penting terkait ekonomi hijau Indonesia.
Ekonomi hijau adalah suatu pendekatan pembangunan ekonomi yang berfokus pada tiga pilar utama, yaitu ekonomi berkelanjutan dengan penggunaan sumber daya yang efisien dan pemanfaatan energi terbarukan, aktivitas ekonomi dengan emisi karbon rendah, serta pemerataan ekonomi dengan inklusi sosial. Diskusi ini bertujuan untuk menjelaskan dan menggali lebih dalam konsep ekonomi hijau, peran sektor swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, serta langkah-langkah yang diperlukan untuk mendorong inisiatif ekonomi hijau di Indonesia.
Dalam sesi diskusi tersebut, Agung menggarisbawahi pentingnya ketersediaan perangkat hukum dan kebijakan publik sebagai kerangka kerja untuk mendorong implementasi ekonomi hijau.
“Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan selama satu dekade terakhir, termasuk penetapan kelompok sektor sebagai upaya untuk mencapai tujuan pertumbuhan hijau, sesuai dengan kerangka acuan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Keberhasilan implementasi model pertumbuhan ekonomi hijau sangat bergantung pada sektor-sektor ekonomi yang berperan dalam menciptakan perubahan positif,” ungkap Agung.
Sektor-sektor sasaran untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hijau diantaranya adalah energi dan industri ekstraksi, industri manufaktur, konektivitas, sumber daya alam terbarukan, dan pasar berbasis modal alam yang baru.
Agung juga menyebutkan beberapa kerangka kebijakan lintas sektor yang sudah ada dalam menunjang pertumbuhan ekonomi hijau yaitu insentif untuk upaya menuju pertumbuhan hijau, integrasi aspek sosial dan lingkungan dalam kebijakan, penguatan kapasitas dan tata kelola, penerapan proses penilaian pertumbuhan hijau, serta penggunaan Key Performance Indicators (KPI) dalam melacak dan mengukur implementasi pertumbuhan ekonomi hijau.
“Kebijakan lintas sektor tersebut kemudian dapat menjadi tumpuan untuk melaksanakan implementasi pertumbuhan ekonomi hijau. Misalnya, pada sektor sasaran seperti energi dan industri ekstraksi, diberikan insentif untuk mengakses solusi energi bersih. Selain itu, langkah hilirisasi sektor tambang dilakukan dengan tujuan inklusivitas sosial. Kemudian Pemerintah merangkul industri pemrosesan limbah sebagai industri baru, serta industri solusi energi bersih seperti Electric Vehicle (EV) dan baterai yang menciptakan peluang baru dalam sektor manufaktur,” lanjut Agung.
Menurut Agung, upaya Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi hijau dalam arah yang benar dan ada masa depan yang baik. Namun, tantangan masih ada di depan, termasuk memastikan implementasi yang efektif dan berkelanjutan. Hal ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan lingkungan yang sehat.
Selain BNI Sekuritas, "Seeing Green: Where Are All of Indonesia’s Green Economy Projects?" juga dihadiri oleh dua panelis lainnya yaitu Iman Hilmansah selaku Direktur Keuangan Pertamina New Renewables Energy dan Bobby Gafur Uman selaku Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk.
###SELESAI###